Friday, January 31, 2014

Si kaya dan Si bahagia

orang sukses
Suatu hari, seorang pedagang kaya datang berlibur ke sebuah pulau yang masih asri. Saat merasa bosan, dia berjalan-jalan keluar dari villa tempat dia menginap dan menyusuri tepian pantai. Terlihat Di sebuah dinding karang seseorang sedang memancing, dia menghampiri sambil menyapa,




"Sedang memancing ya pak?", sambil menoleh si nelayan menjawab,

"Benar tuan. Mancing satu-dua ikan untuk makan malam keluarga kami".

"Kenapa cuma satu-dua ikan pak? Kan banyak ikan di laut ini, kalau bapak mau sedikit lebih lama duduk disini, tiga-empat ekor ikan pasti dapat kan?"

Kata si pedagang yang menilai si nelayan sebagai orang malas. "Apa gunanya buat saya ?" tanya si nelayan keheranan.

"Satu-dua ekor disantap keluarga bapak, sisanya kan bisa dijual. Hasil penjualan ikan bisa ditabung untuk membeli alat pancing lagi sehingga hasil pancingan bapak bisa lebih banyak lagi" katanya menggurui.

"Apa gunanya bagi saya?" tanya si nelayan semakin keheranan.

"Begini. Dengan uang tabungan yang lebih banyak, bapak bisa membeli jala. Bila hasil tangkapan ikan semakin banyak, uang yang dihasilkan juga lebih banyak, bapak bisa saja membeli sebuah perahu. Dari satu perahu bisa bertambah menjadi armada penangkapan ikan. Bapak bisa memiliki perusahaan sendiri. Suatu hari bapak akan menjadi seorang nelayan yang kaya raya".

Nelayan yang sederhana itu memandang si turis dengan penuh tanda tanya dan kebingungan. Dia berpikir, laut dan tanah telah menyediakan banyak makanan bagi dia dan keluarganya, mengapa harus dihabiskan untuk mendapatkan uang? Mengapa dia ingin merampas kekayaan alam sebanyak-banyaknya untuk dijual kembali. Sungguh tidak masuk diakal ide yang ditawarkan kepadanya.

Sebaliknya, merasa hebat dengan ide bisnisnya si pedagang kembali meyakinkan, "Kalau bapak mengikuti saran saya, bapak akan menjadi kaya dan bisa memiliki apa pun yang bapak mau".

"Apa yang bisa saya lakukan bila saya memiliki banyak uang?" tanya si nelayan.

"Bapak bisa melakukan hal yg sama seperti saya lakukan, setiap tahun bisa berlibur, mengunjungi pulau seperti ini, duduk di dinding pantai sambil memancing".

"Lho, bukan hal itu yang setiap hari saya lakukan tuan, kenapa harus menunggu berlibur baru memancing?", kata si nelayan menggeleng-gelengkan kepalanya semakin heran.

Mendengar jawaban si nelayan, si pedagang seperti tersentak kesadarannya bahwa untuk menikmati memancing ternyata tidak harus menunggu kaya raya.

Sahabat...
Ada Pepatah mengatakan, "jangan mengukur baju dengan badan orang lain" Maksudnya..Si pedagang mungkin benar melalui analisa bisnisnya, dia merasa apa yang dilakukan oleh si nelayan terlalu sederhana, monoton dan tidak bermanfaat. Mengeruk kekayaan alam demi mendapatkan uang dan kekayaan sebanyak-banyaknya adalah wajar baginya.

Sedangkan bagi si nelayan, dengan pikiran yang sederhana, mampu menerima apapun yang diberikan oleh alam dengan puas dan ikhlas. Sehingga hidup dijalani setiap hari dengan rasa syukur dan berbahagia.

Memang ukuran "bahagia", masing-masing orang pastilah tidak sama. Semua kembali kepada keikhlasan dan cara kita mensyukuri, apapun yang kita miliki saat ini..
nikmatilah hidup ini dengan rasa syukur dan keimanan yang membaja, karena hidup adalah perubahan menuju kematian.

Truk Sampah


Sudah Tahu Tentang “Hukum Truk Sampah”?

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara.

Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami.



Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.

Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai berteriak ke arah kami.

Si Supir taxi hanya tersenyum dan melambaikan tangan pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat.
Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya ? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!".

Tapi si Supir hanya tertawa seraya berkata : “Buat apa kita ribut2 , Bersabar pasti lebih baik krn itu berarti kita sudah mengurangi musuh, saya kan harus memprioritaskan Bapak yg akan menuju ke Bandara “

Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".

Ia menjelaskan bahwa banyak orang yg ibarat seperti truk sampah.

Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan maupun kegagalan.

Seiring dengan semakin penuhnya kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, dan seringkali mereka membuangnya kepada anda.

Jangan ambil hati, lebih baik tersenyum saja, lambaikan tangan, Utamakan dan Fokuslah pada Prioritas dalam hidup kita , ma’afkan dan berkati mereka, lalu lanjutkan hidup kita .

Jangan kita ambil “sampah” mereka untuk lalu kembali kita akan membuangnya kepada orang lain yang kita temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan.

Thursday, January 30, 2014

Kekuatan Api cinta

Alkisah suatu ketika, Kapak, Gergaji, Palu, dan Nyala Api sedang mengadakan perjalanan bersama-sama. Di suatu tempat, perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalanan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan yang mereka miliki masing-masing.

"itu bisa aku singkirkan," kata Kapak. Pukulan-pukulannya keras sekali menghantam baja yang kuat dan keras juga itu. Tapi kaget dan kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok.

"Apa ku bilang," kata Palu, "Kan aku sudah omong, kalian tak bisa. Sini, sini aku tunjukkan caranya." Tapi baru sekali memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah.

"Boleh aku coba?" tanya Nyala Api. Dan ia pun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk, dan mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itu meleleh cair.

Renungan:

Ada banyak hati cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga tinggi. Tapu jarang ada hati yang tahan melawan nyala api cinta kasih yang hangat.

Betapa arif bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah, tak aa yang tahan menampik nyala cinta kasih.


Kata bijak hari ini!
Sifat cinta sama seperti sifat air dalam tanah. Apabila kamu tidak cukup menggali, yang kamu peroleh adalah air yang keruh. Apabila kamu cukup menggali, yang kamu peroleh adalah air yang bersih dan jernih. (Hazart Inayat Khan)

Berhati-hatilah dengan pujian

Pujian mungkin bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Namun pujian adalah rangkaian kata-kata yang harus kamu waspadai. Ketika kamu menerima pujian, dalam hati kamu tersanjung, lalu mengangguk-angguk membenarkannya. Sesaat kesadaran mu lenyap terbuai oleh persaan yang luar biasa nikmat. Ini keruntuhan pertama. Berhati-hatilah dengan pujian. Perlakukan ia seperti kamu melihat ular berkulit indah namun menyemburkan racun. Keruntuhan selanjutnya terjadi, bila kamu mulai berkarya karena mengharap pujian.

Pujian itu bagai air laut. Semakin banyak diminum, semakin hauslah kamu. Ia membunuh mu perlahan-lahan. Bukan karena terlalu banyak garam yang kamu reguk. Namun, karena kerakusan mu yang tak terpuaskan. Bekerjalah dengan tulus, karena kamu memiliki tujuan mulia untuk ditunaikan. Siapkan keranjang sampah besar untuk menyingkirkan semua pujian yang datang. Kamu sama sekali tak memerlukan pujian. Kamu memeliki jalan mu sendiri.


Kata bijak hari ini!
Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja; siapa tahu; pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekedarnya saja; siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan menjadi orang yang kau cintai. (Imam Ali R.A.)

Wednesday, January 29, 2014

Cara alam menghibur kita

Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah anda?

Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi di perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klaksin agar kita mempercepat langkah. Sebalkah anda? Mengapa keadaan seringkali tak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan "ketidakmujuran"?

sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri sendiri, dan bergurau secara nyata . Kejengkelan itu muncul dari karena kita tidak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri. Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski serasa kecut, tak apalah.



Kata Bijak Hari Ini.
Kebencian atau dendam tidak menyakiti orang yang tidak kamu sukai. Tetapi setiap hari dan setiap malam dalam kehidupan mu, perasaan itu menggerogoti dirimu. (Norman Vincent Peale)

Friday, January 24, 2014

Janganlah Memaksa

Seorang kakek sedang berjalan-jalan sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran pedesaan. Mereka menemukan kura-kura. Anak itu mengambilnya dan mengamat-amatinya. Kura-kura itu segera menarik kakinya dan kepalanya masuk di bawah tempurungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa.

"Cara demikian tidak pernah akan berhasil, nak!" kata kakek,"saya akan mencoba mengajarimu."

Mereka pulang. Sang nenek meletakkan kura-kura di dekat perapian. Beberapa menit kemudian, kura-kura itu mengeluarkan kakinya dan kepalanya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak bergerak mendekati si anak.

"Janganlah mencoba memaksa melakukan segala sesuatu, nak!" nasihat nenek, "Berilah kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya."

janganlah memaksa











Kata Bijak Hari ini.
Lakukanlah semua kebaikan yang dapat anda lakukan, dengan segala kemampuan anda, dengan semua cara yang anda bisa, di segala tempat, setiap saat, kepada semua orang, selama anda bisa. (Samuel Wesley)

Tuesday, January 21, 2014

Sheik Shakhbut

Tahukah anda!

Sheik Shakhbut, bekas pemimpin Abu Dhabi, adalah salah satu dari beberapa pemimpin Arab yang mendapat rejeki nomplok saat ditemukannya sumber minyak di jazirah Arab. Namun penduduk Abu Dhabi selalu merasa heran, karena walaupun minyak telah disedot sedemikian banyaknya, uang yang dihasilkan dari penjualan minyak bumi itu tidak kelihatan "jejaknya". Maka terjadilah perebutan kekuasaan, dan Sheik Shakhbut dapat digulingkan dari kekuasaanya. Selanjutnya, sebuah komisi dibentuk untuk mencari kemana perginya uang hasil minyak Abu Dhabi. Dari istana kerajaan terbongkarlah sebagian misteri kemana 'perginya' uang-uang itu.


Selama pemerintahannya Sheik Shakhbut telah menyembunyikan uang-uang hasil penjualan minyak itu di seluruh bagian istananya, mulai dari bawah kasur, lemari, karpet dan tempat-tempat lain. Sulit untuk dihitung berapa banyak yang disembunyikan Sheik Shakhbut, namun sebagai gambaran saja, terdapat kira-kira uang kertas senilai 2 juta dollar yang telah rusak dimakan tikus.

nts

Hal Kecil

Hal-hal kecil? Adakah hal-hal kecil itu? Sekuntum bunga Edelweis yang tumbuh di lereng gunung mungkin hal kecil yang remeh bagi penduduk sekitar. Namun tidak bagi pendaki yang memetik dan memajangnya di meja sebagai cendera kebesaran petualangannya yang gagah berani. Dan hal-hal besar? Adakah hal-hal besar itu? Persoalan patah hati bagi seorang gadis mungkin hal terberat yang membuatnya hilang kesadaran. Namun tidak bagi pasangan yang telah menempuh perjalanan hidup yang panjang berliku. Seberapa besarkah hal kecil? Dan seberapa kecilkah hal besar? Dimanakah letak alat ukur nilai besar dan kecil?

Semua itu berada dalam alam pikiran kamu. Besar, kecil, penting, atau sepelenya suatu hal sebanding dengan seberapa besar dan kecilnya "ke-aku-an" mu memandang. Apa yang ada di hadapan ini melintas apa adanya. Bila kamu melihatnya secara apa adanya, maka tak perlu ada kecemasan, ketakutan atau bahkan keinginan untuk sebuah kehormatan.

Kata Bijak Hari ini.
Perhatikan perbedaan antara apa yang terjadi bila seseorang berkata, "Saya telah gagal tiga kali". dan apa yang terjadi bila ia berkata, "Saya orang yang gagal". (S.I Hayakawa)

Saturday, January 18, 2014

Buku Kosong

buku
Ternyata Buku Polos Itu Bukan Buku Kosong, Tapi…

Lembaran kertas putih merasa tak nyaman ketika baru saja keluar dari pabrik. Ia merasa bingung dengan kenyataan dirinya. Tidak ada garis, tulisan, atau warna apa pun kecuali putih. Tapi, wujudnya berbentuk buku seperti yang lain.

“Kok aku beda?” tanya si buku polos ke lembaran buku tulis yang lain. “Beda?” sergah salah satu buku tulis bergaris. “Iya. Coba perhatikan, kamu tercetak dengan garis-garis teratur. Ada yang kotak-kotak. Yang lainnya lagi bahkan ada yang tertulis dengan huruf berwarna disertai kartun lucu,” ucap buku polos bersemangat. “Sementara aku? Boro-boro kartun lucu, satu garis pun tak ada yang hinggap!” tambah si buku polos menggugat.

“Jadi, kamu tak terima?” tanya buku bergaris teratur, lembut. “Tentu saja! Ini tidak adil!” sergah si buku polos begitu spontan.

Semua terdiam. Semua jenis buku tulis mulai ambil jarak dengan buku polos. Mereka khawatir kalau ketidakpuasan bukan sekadar gugatan, tapi berubah jadi tindakan. Hingga...

Seorang anak manusia mengambil buku polos dengan tangan kecilnya. Lembaran buku tak bergaris dan berwarna itu pun dipandangi sang anak begitu tajam. Entah apa yang dilakukan, beberapa menit kemudian, buku polos itu tak lagi putih sepi. Ia sudah berubah menjadi halaman penuh warna. Ada goresan merah, hijau, biru, kuning, dan berbagai perpaduan warna lain.

Ketika buku itu ditinggalkan sang anak, beberapa buku lain datang menghampiri. Semua terperanjat. Karena lembaran yang semula polos, kini berubah menjadi bentuk lukisan penuh warna. “Aih indahnya!” gumam semua buku tulis begitu kagum.

Saat itulah, sang buku polos sadar. Selama ini, ia salah. Kepolosannya tanpa garis bukan bentuk penghinaan terhadap dirinya. Bukan juga ketidakadilan. Tapi, karena ia akan menjadi wadah berbagai goresan warna seni yang akan membentuk karya indah. “Ah, aku ternyata buku gambar!” ucap si buku polos akhirnya.
*
Sahabat, Hidup ini penuh warna. Hampir tak ada yang sama pada ciptaan Allah. Walaupun, masih sama-sama manusia. Ada yang kaya, cukup, dan kurang. Ada yang cantik, tampan; ada pula yang biasa saja. Ada yang berhasil dan sukses, tidak sedikit yang merasa gagal.

Tidak jarang, seorang anak manusia mengambil pandangan dari sudut yang sempit. Bahwa, kegagalan adalah sebuah ketidakberdayaan. Bahwa, belum tampaknya peluang-peluang berkarya adalah ketidakadilan. Hingga, jauhnya jodoh buat para lajang merupakan sebuah hukuman.

Cermati dan pelajari. Karena boleh jadi, di balik kegagalan ada rahasia kesuksesan. Di balik sempitnya peluang, ada ujian kemampuan. Di balik lajang yang berkepanjangan, ada pendidikan kemandirian. Dan di balik kertas polos, ada peluang warna-warni keindahan goresan kehidupan.

-Lina Elika-

Bom Trauma

bom trauma
Hey, apa kau merasakannya?
Perasaan bingung yang mengganggu
Rasanya ingin ku teriakan
Diatas bukit sepi yang jauh

.Tak ingin masa lalu terulang lagi
Cukup menyakitkan hati
Seperti ledakan bom di sini
Cukup membuat trauma juga, sih...

.Ingin sejenak jauh darimu
Memperbaiki masa lalu
Tapi, apa kau tau?
Jika sendiri adalah sulit bagiku...
.Aku ingat, ALLAH Maha Melihat...
Melalui tulisan ini
DIA cukup menebak
Dan aku merasa geli

.Cukup menghibur diri, sih...
Dengan kumpulan kata ini
Namu sayang sekali,
tulisan ini cukup membuatku sedih, hihihi...

Tuesday, January 7, 2014

note

Bismillah...
Note:
Candamu membuatku terbahak seperti hanabi yang meledak
tak sepenuhnya ku mengenalmu namun ketulusanmu bukti pengorbananmu.
walau hanya diam disini
berusaha dekat dengan waktu
yang menjauh diri tuk saling bertemu
namun perasaan kitalah bukti pertemuan itu.

walau aku yang sering memendam
kau yang selalu mengungkapkan
dan dengan-NYA ku mencurahkan
tunggulah dihari pertemuan.
disaat aku bisa ungkapkan dan buktikan
Berusaha menjaga ikatan...
daijoubu, disini tak berubah
perasaanku akan tetap sama
kau, bahkan menambahkannya...
Tak karuan menunggu waktu
bersabar saat bertemu sirindu
dan mengharap ridho-NYA tuk bertemu

by

aneh ya~

aneh ya~
manusia lahir tanpa harta !
tapi manusia hidup butuh harta, sampe menyarinya pun menggunakan harta terlebih dahulu !
sedangkan saat manusia mati hartanya pun ditinggalkan semua !
namun amal lah yang diperhitungkan !
adakah orang yang selalu menerima mu untuk pulang, seperti orang tua mu.
adakah orang yang selalu menyayangimu meski kamu benar-benar salah, seperti orang tua mu.
adakah orang yang selalu ikhlas memberimu makan meski kamu kasar padanya, seperti orang tuamu.
aku ingat, lama-lama aku akan mati !

mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan tapi tidak pernah memikirkannya.