Tuesday, September 2, 2014

HAPPY, FREE, SUCCES

Cinta mestinya bagai sepasang sayap yang membawa kita terbang tinggi.

Cinta mestinya bagai udara yang membuat kita selalu memiliki harapan.

Tapi cinta juga mestinya bagai lukisan yang tak kunjung selesai, dengan begitu kita tak pernah meninggalkannya. ( asma nadia )

akan ada Saatnya seseorang yang akan menggantikan Kekecwaanmu dengan ketenangan

saat anda bosan dengan keadaan sekarang, buatlah warna kehidupan yg baru ,, saat kamu bosan belajar, cobalah untuk keluar sebentar DSB.

jangan memikirkan hasil yang akan diperoleh, tapi fokus dan lakukan lah dengan baik proses nya

DILARANG LARI DARI KENYATAAN .. upss

Kita tidak pernah tahu apa yang telah org lain lalui dan perjuangkan untuk mencapai kehidupan mereka yang sekarang, jd syukuri kehidupan mu

jangan lewatkan sehari tanpa satu atau lebih pengetahuan baru ..

setetes keringat orang tua akan aku balas dengan sebuah keberhasilan .

Allah itu maha adil, disaat ada satu orang yang menjahatimu, akan ada 100 orang yang baik kepadamu .

Allah itu maha adil disaat ada orang lain tersakiti, do'a2 orang tsb akan dikabulkan .

Jangan terlalu erat2 memegang sesuatu; nanti kita susah berhenti sedihnya karena ternyata malah sesuatu itu yang memutuskan pergi.

jangan terlalu longgar memegang sesuatu; nanti kita menyesal tak berkesudahan karena saat terlepas, baru menyadari sesuatu itu amat berharga

Pegang dengan tangan, lengkapi dengan akal sehat dan pemahaman terbaik. Dijamin tidak sedih dan tidak menyesal apapun yang terjadi. tere liye

orang yg nyebelin itu adalah pelajaran buat kita, agar kita tidak melakukan hal yang sama nyebelinnya :)

sponsored : goo.gl/itKxoM

Sunday, August 31, 2014

Tentang Ta'aruf

Ta'aruf...? Tapi, kok gitu sih??
Potret remaja masa kini, dilarang pacaran larinya ke ta’aruf, tapi setelah ta’aruf sama saja kayak berpacaran.
Lantas apanya yang mau di syar’i kan kalau kelakuannya sama saja, tidak mengenal batasan dalam berbicara meski dengan dalih ta’aruf.
”Assalamualaikum ukhti, jangan lupa makan ya? ana nggak mau kalau nantijadi istri ana, ukhti kena sakit maag atau kurusan.” ana uhibbuha fillah ukhti.
SMS dikirim....
SMS diterima...
“Wa’alaikumsalam akhi, iya akhi. Insyaallah ana nggak telat makan. Makasih banget ya, masih ta’aruf aja udah diperhatikan seperti ini apalagi nanti kalau jadi istri akhi, ana pasti jadiwanita paling bahagia".
Ehem......meni PEDE aja gitu ya, itukah yg dinamakan ta'aruf dalam islam... itukah,, itukah saudaraku???"
Jika pacaran mengungkapkan perasaan dgn: "sayang...aku cinta kamu..."
Maka Taaruf berkata: "ukhti, sungguh hati ini mencintaimu karena Allah.?? " 
"meski raga tak saling bertemu alias jarak jauh, tapi hati kita tetap bersatu dan bertemu"
Masya allah,, apa itu tidak termasuk zina hati namanya saudaraku. pikirannya melayang2 dipenuhi tentang si dia.Sms-sms penuh perhatian... tiap hari, tiap jam..Telepon-telepon mengobrol kehidupan sehari-hari.Chatting..?? hmm.. Sarua keneh..!!!
Lalu..??? taaruf adalah pacaran hanya dibungkus dengan "selimut Islami..."?? bgitukah ???
Jika pacaran yang dibicarakan adalah:"sayang...ketemuan yuk" Maka Taaruf berkata.. "ukhti...sholat tahajud yuk...??"
"ukhti, met menunaikan shalat magrib"
"shalat dhuhanya udah belum"
"qiraat qur'annya udah berapa juz nih?"
Itukah saudaraku,, itukah ???
Oke,, memang saling mengingatkan ibadah dan kebaikan itu bagus, itu memang kewajiban sesama muslim untuk amar ma'ruf nahi munkar. Tapi, coba deh lets check, sadar ga? itu artinya ibadah kita ga ikhlas, bukan semata2 ikhlas karna allah, tapi karna si DIA.(wallahu alam).
Semoga kita sadar kalau semangat ibadah tumbuh karena kehadiran seseorang adalah tanda tidak ikhlas dirinya. secara tak sengaja itu termasuk riya. namun kita tak menyadarinya. tiap detik, menit, jam, hari, pikirannya dipenuhi all about him.malah yg ada ibadah pun karna ingin terlihat sholeh oleh si DIA. (jawabannya ada pada dirimu sendiri)Astagfirullah..betapa pintarnya syetan menjerumuskan manusia, dia selalu melalukan berbagai cara apapun agar manusia masuk ke dalam perangkapnya.
Sobat, bukan maksudku mencampuri kesenangan kalian, tapi bukankah saya sebagai seorang saudara wajib untuk saling mengingatkan dalam kebenaran? Kiranya semua telah tau. Bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi seorang laki-laki... Tapi kita juga tau, bahwa perhatian laki-laki, kasih sayangnya, sikap melindunginya, kesetiaannya adalah cobaan yang tidak kalah hebatnya bagi seorang wanita.
Muncul pertanyaan, "Apakah Boleh pada saat Ta’aruf saling mengirim sms, saling menelepon?
Untuk jawaban pertanyaan ini, saya akan mengutarakan 2 jawaban yang berbeda dari berbagai sumber.
1. Ada yang menyatakan menelepon ataupun saling berkirim sms, hukumnya adalah mubah selama aktivitas tersebut tidak mengajak kepada kemungkaran atau kefasikan, hanya membicarakan yang seperlunyauntuk mengetahui atau mengenali calon pasangan.
2. Ada yang menyatakan saling SMS dilarang. Betapa banyak mereka yang tergelincir disebabkan fitnah komunikasi. Tak pandang bulu, baik orang awam atau para penuntut ilmu agama. Fitnah hati memang sesuatu yang sulit dikendalikan, apalagi dalam masa kesendirian. Manusia hatinya sangat lemah. Di saat itulah setan masuk. Sehingga, seseorang tidak bisaberalasan bahwa dirinya mampu menjaga hati untuk melegalkan SMS dengan calon tambatan hati.
Nah…diantara kedua jawaban tersebut maka pikirkanlah yang terbaik menurutsahabat, alangkah baiknya dihindari saja sms atau telpon demi menjaga hati, Tapi jika memang diperlukan dan mendesak serta tidak bisa melalui mahramnya maka harus tetap hati-hati, sms seperlunya saja, tidak berlebihan.
Jangan nodai cinta yang fitrah dengannafsumu yang tak terkendali karena ingin memilikinya..Jaga keimananmu dan keimanannya dan tunggulah, bersabarlah agar cinta itu berlimpah barakah.
Persiapkan dirimu untuk menjemputnya disaat yg tepat, dan mohon petunjuklah padaNya agar kau tidak salah pilihan.
Ta’aruf bukanlah pacaran yang dengannya kita jadi boleh bermesraan, bahkan setelah khitbahpun yang sudah mendekati fase pernikahan pun masih tidak dibolehkan untuk bermesra-mesraan lewat media manapun, apalagi baru sebatas ta’aruf.
Bukankah islam sudah mengatur ta’aruf syar'i yang bila dilakukan harus ada wali yang mendampingi.
PERNIKAHAN ADALAH KESUCIAN, DAN JALAN MENUJU PERNIKAHAN TENTUNYA HARUS SESUCI PERNIKAHAN ITU PULA...!
Sungguh maaf bagi yg tersinggung, saya hanya mengungkapkan realita ygterjadi di sekitarku.Saya tau orang yg faham benar tentang agama akan menjalani ta'aruf dengan benar pula.
Semoga yg sedang proses ta'aruf bisa menjalaninya sesuai dengan aturan syari'at.Ta'aruf yg dibaluti dengan kemaksiatan jelas salah dan berdosa, tapi hati-hatilah saudaraku terkadang kita tidak menyadari apa yg kita perbuat itu adalah kesalahan, jangan sampai menjebak kita dalam perangkap dan godaan, dan tetaplah berjalan dalam koridor syariat agar Allah selalu meridhoi langkah kita.
Mari perbaiki diri kita, Bukankah wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik pula?
Tulisan ini ambil ibrahnya aja ya, hanya ingin saling mengingatkan, diterima mangga, ga diterimapun teu sawios-wios.. jika ada salahnya mohon maaf, tolong diperbaiki dimana letak kesalahannya, jangan keburu emosi atau protes di belakang layar ya.
Salam ukhuwah.. ‪#‎SahabatDariHati‬

#guekontradenganini :3

Tuesday, February 18, 2014

Hanya Diam

Dikisahkan bahwa ada seorang lelaki miskin yang mencari nafkahnya hanya dengan mengumpulkan kayu bakar lalu menjualnya di pasar. Hasil yang ia dapatkan hanya cukup untuk makan. Bahkan, kadang-kadang tak mencukupi kebutuhannya. Tetapi, ia terkenal sebagai orang yang sabar.

Pada suatu hari, seperti biasanya dia pergi ke hutan untuk mengumpulkan kayu bakar. Setelah cukup lama dia berhasil mengumpulkan sepikul besar kayu bakar. Ia lalu memikulnya di pundaknya sambil berjalan menuju pasar. Setibanya di pasar ternyata orang-orang sangat ramai dan agak berdesakan. Karena khawatir orang-orang akan terkena ujung kayu yang agak runcing, ia lalu berteriak, "Minggir... minggir! kayu bakar mau lewat!."

Orang-orang pada minggir memberinya jalan dan agar mereka tidak terkena ujung kayu. Sementara, ia terus berteriak mengingatkan orang. Tiba-tiba lewat seorang bangsawan kaya raya di hadapannya tanpa mempedulikan peringatannya. Kontan saja ia kaget sehingga tak sempat menghindarinya.Akibatnya, ujung kayu bakarnya itu tersangkut di baju bangsawan itu dan merobeknya. Bangsawan itu langsung marah-marah kepadanya, dan tak menghiraukan keadaan si penjual kayu bakar itu. Tak puas dengan itu, ia kemudian menyeret lelaki itu ke hadapan hakim. Ia ingin menuntut ganti rugi atas kerusakan bajunya.

Sesampainya di hadapan hakim, orang kaya itu lalu menceritakan kejadiannya serta maksud kedatangannya menghadap dengan si lelaki itu. Hakim itu lalu berkata, "Mungkin ia tidak sengaja." Bangsawan itu membantah. Sementara si lelaki itu diam saja seribu bahasa. Setelah mengajukan beberapa kemungkinan yang selalu dibantah oleh bangsawan itu, akhirnya hakim mengajukan pertanyaan kepada lelaki tukang kayu bakar itu. Namun, setiap kali hakim itu bertanya, ia tak menjawab sama sekali, ia tetap diam. Setelah beberapa pertanyaan yang tak dijawab berlalu, sang hakim akhirnya berkata pada bangsawan itu, "Mungkin orang ini bisu, sehingga dia tidak bisa memperingatkanmu ketika di pasar tadi."

Bangsawan itu agak geram mendengar perkataan hakim itu. Ia lalu berkata,"Tidak mungkin! Ia tidak bisu wahai hakim. Aku mendengarnya berteriak dipasar tadi. Tidak mungkin sekarang ia bisu!" dengan nada sedikit emosi."Pokoknya saya tetap minta ganti," lanjutnya.

Dengan tenang sambil tersenyum, sang hakim berkata, "Kalau engkau mendengar teriakannya, mengapa engkau tidak minggir?" Jika ia sudah memperingatkan, berarti ia tidak bersalah. Anda yang kurang memperdulikan peringatannya."

Mendengar keputusan hakim itu, bangsawan itu hanya bisa diam dan bingung. Ia baru menyadari ucapannya ternyata menjadi bumerang baginya. Akhirnya ia pun pergi. Dan, lelaki tukang kayu bakar itu pun pergi. Ia selamat dari tuduhan dan tuntutan bangsawan itu dengan hanya diam.

NamakuTanpaSpasi_Hanya Diam

Cermin Anak

Suatu ketika di sebuah sekolah, diadakan pementasan drama. Pentas drama yang meriah, dengan pemain yang semuanya siswa-siswi disana. Setiap anak mendapat peran, dan memakai kostum sesuai dengan tokoh yang mereka perankan. Semuanya tampak serius, sebab Pak Guru akan memberikan hadiah kepada anak yang tampil terbaik dalam pentas.

Di depan panggung, semua orang tua murid ikut hadir dan menyemarakkan acara itu.

Lakon drama berjalan dengan sempurna. Semua anak tampil dengan maksimal. Ada yang berperan sebagai petani, lengkap dengan cangkul dan topinya, ada juga yang menjadi nelayan, dengan jala yang disampirkan di bahu. Di sudut sana, tampak pula seorang anak dengan raut muka ketus, sebab dia kebagian peran pak tua yang pemarah, sementara di sudut lain, terlihat anak dengan wajah sedih, layaknya pemurung yang selalu menangis. Tepuk tangan dari para orang tua dan guru kerap terdengar, di sisi kiri dan kanan panggung.

Tibalah kini akhir pementasan drama.Dan itu berarti, sudah saatnya Pak Guru mengumumkan siapa yang berhak mendapat hadiah. Setiap anak tampak berdebar dalam hati, berharap mereka terpilih menjadi pemain drama terbaik. Dalam komat-kamit mereka berdoa, supaya Pak Guru akan menyebutkan nama mereka, dan mengundang ke atas panggung untuk menerima hadiah. Para orang tua pun ikut berdoa, membayangkan anak mereka yang terbaik.

Pak Guru telah menaiki panggung, dan tak lama kemudian ia menyebutkan sebuah nama. Ahha... ternyata, anak yang menjadi pak tua pemarah-lah yang menjadi juara. Dengan wajah berbinar, sang anak bersorak gembira. "Aku menang...", begitu ucapnya. Ia pun bergegas menuju panggung, diiringi kedua orangtuanya yang tampak bangga. Tepuk tangan terdengar lagi. Sang orang tua menatap sekeliling, menatap ke seluruh hadirin. Mereka bangga.

Pak Guru menyambut mereka. Sebelum menyerahkan hadiah, ia sedikit bertanya-tanya kepada sang "jagoan", "Nak, kamu memang hebat. Kamu pantas mendapatkannya. Peranmu sebagai seorang yang pemarah terlihat bagus sekali. Apa rahasianya ya, sehingga kamu bisa tampil sebaik ini? Kamu pasti rajin mengikuti latihan, tak heran jika kamu terpilih menjadi yang terbaik.." tanya Pak Guru. "Coba kamu ceritakan kepaa kami semua apa yang bisa membuat kamu seperti ini..."

Sang anak menjawab, "Terimakasih atas hadiahnya Pak. Dan sebenarnya saya harus berterimakasih kepada Ayah saya di rumah. Karena, dari Ayah lah saya belajar berteriak dan menjadi pemarah. Kepada Ayah-lah saya meniru perilaku ini. Ayah sering berteriak kepada saya, maka bukan hal yang sulit untuk menjadi seperti Ayah."

Tampak sang Ayah yang mulai tercenung. Sang anak mulai melanjutkan, "...Ayah membesarkan saya dengan cara seperti ini, jadi peran ini, adalah yang mudah buat saya..."

NamakuTanpaSpasi_cermin anak

Senyap. Usai bibir anak itu terkatup, keadaan tambah senyap.
Begitupun kedua orangtua sang anak di atas panggung, mereka tampak tertunduk. Jika sebelumnya mereka merasa bangga, kini keadaannya berubah. Seakan, mereka berdiri sebagai terdakwa, di muka pengadilan. Mereka belajar susuatu hari itu. Ada yang perlu di luruskan dalam perilaku mereka.


Kata Bijak hari ini!
Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan; tidak mengatakan apa-apa, tidak melakukan apa-apa, tidak mejadi apa-apa. (Denis Waitley)

Wednesday, February 12, 2014

Relatif

Panggung 1: Jauh di sebuah dusun nelayan dengan bau laut yang kental. Seorang paman menanyakan kabar keponakannya yang telah lama pergi ke kota. Dengan bangga, ibunya menjawab, "Syukurlah, sekarang hidup Bejo sudah enak. Dia bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung tinggi."

NamakuTanpaSpasi_Relatif

Panggung 2: Di sebuah gedung perkantoran di tengah kota yang sibuk. Seorang bos berdasi menanyakan tentang pegawai yang tampak lusuh. Dengan gugup, manajernya menjawab, "Namanya Bejo pak! Pegawai redahan di bagian kebersihan. Sayang, nasibnya tidak sebaik namanya." Aha! Betapa relatifnya nilai sebuah pekerjaan. Dari satu sudut pandang, sesuatu yang di banggakan ternyata tak ubahnya cemoohan. Namun dari sudut lain, sebuah ejekan ternyata sumber harapan panjang. Begitulah bila pikiran mulai menilai-nilai apa yang disebut "kemujuran" hidup, maka pada saat yang sama ia memisah-misahkan orang ke dalam kelas-kelas yang berbeda. Padahal, melalui tatapan hati nurani, tiadalah lebih berharga jabatan tinggi di hadapan jabatan rendah. Ketika kamu menghargai dan membersihkan diri dari peringkat-peringkat "keberuntungan", di saat itu kamu mampu mendengar bisikan nurani.

Kata Bijak hari ini!
"Sedikit sekali orang kaya yang memiliki hartanya sendiri.
Hartalah yang memiliki mereka." (Robert G. Ingersoll)

Monday, February 10, 2014

Kamu dan Sang Kholik

Orang sulit dimengerti, tidak pikir panjang dan selalu memeikirkan diri sendiri, namun demikian... ampunilah mereka.
Bila kamu baik hati, orang mungkin menuduh kamu egois, atau punya mau. namun demikian... tetaplah berbuat baik.

Bila kamu jujur dan tulus hati, orang mungkin akan menipu kamu; namun demikian... tetaplah jujur dan tulus hati.

Hasil karya mu selama bertahun-tahun dapat dihancurkan orang dalam semalam; namun demikian... tetaplah berkarya.

Bila kamu menemukan ketenangan dan kebahagiaan, mungkin ada yang iri; namun demikian... syukurilah kebahgaiaan mu.

Kebaikan mu hari ini  gampang sering dilupakan orang; namun demikian... teruslah berbuat kebaikan.

Berikanlah yang terbaik dari anda dan itu pun tidak akan pernah memuaskan orang, namun demikian... tetaplah memberi terbaik.

Pada akhirnya...

Perkaranya adalah antara kamu dan Sang Kholik... dan bukan antara kamu dan mereka.
(Bunda Theresa)








Kata Bijak Hari ini!
Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang di turuti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.
(Nabi Muhammad SAW)

Friday, February 7, 2014

Merasa tidak nyaman?

Tertulis informasi dari Aisyah rha., istri Nabi saw., sebagaimana ditulis Imam Muslim dalah Shahih-nya:
Suatu malam, saat Nabi saw. tidur bersamaku, tiba-tiba beliau keluar kamar. Menyaksikan itu, aku merasa tidak nyaman. Sesaat kemudian, beliau kembali menemuiku. Saat itu, beliau terdiam sembari mengamatiku, sebelum kemudian, "Ada apa denganmu, Aisyah?" ucapnya.
Entahlah ...? Hatiku tidak enak. Bagaimana denganmu, apa engkau tidak merasakan sesuatu?" tanyaku pada beliau. Setan telah mendatangimu, Aisyah?" ucapnya singkat. Aku terkejut, dan tanpa pikir panjang,
"Ya, Rasulallah. Benarkah dalam diriku ada setan?" tanyaku.
"Ya!" jawab Nabi.
"Kalau begitu, dalam diri setiap manusia juga ada setan?" aku mengejar.
"Ya!"
"Lalu, bagaimana denganmu. Apakah sama?" aku makin penasaran.
"Ya! Hanya saja, Allah Swt. selalu melindungiku," jawab beliau menjelaskan. (H.r. Muslim, hadis no 2815).
Dalam kisah ini, Nabi saw. menjelaskan, bahwasanya setiap manusia-tanpa terkecuali-berpotensi diganggu setan, sekalipun seorang nabi.
doa sebelum tidur

Wednesday, February 5, 2014

Membelokkan kebenaran?

Bagaimana cara setan membelokkan kebenaran?
Dari buku "Nasihat Iblis" penulis akan ambil satu contoh, 'bertanya', misalnya.
Dalam Alquran, Allah menjelaskan bahwa "bertanya bagi orang yang tahu merupakan sikap yang benar", "...bertanyalah pada orang yang mempunyai pengetahuan bila kalian tidak mengetahui." (Q.s. an-Nahl [16]:43).

Namun, bagi setan, sikap yang benar tersebut akan ia belokkan ke arah tidak benar, yakni setan akan mempengaruhi manusia untuk selalu bertanya. Dampaknya, tanpa disadari, sikap 'bertanya' yang awalnya merupakan bentuk kesadaran diri atas sesuatu yang tidak diketahui, berubah menjadi sikap yang mencerminkan  kemalasan dalam belajar. Dengan kata lain:
  1. Saat 'bertanya' sudah menjadi kebiasaan (banyak bertanya), manusia akan malas belajar;
  2. Pelan tapi pasti, manusia enggan mencari jawaban menggunakan potensi akalnya yang diberikan Allah, karena ia menggantungkan jawaban pada akal orang lain;
  3. Saat jawaban dari orang lain gagal ia terapkan, ia akan mulai menyalahkan jawaban tersebut;
  4. Setelah itu, ia akan mengarahkan 'pertanyaan yang sama' pada orang berbeda guna mencari jawaban baru;
  5. Saat jawaban baru juga gagal diterakan , ia semakin kesal, hingga menyalahkan kedua jawaban tersebut;
  6. Hal ini, akan ia lakukan berulang-ulang sampai mendapat jawaban yang memuaskan; dan
  7. Pada kondisi demikian, kebenaran tidak lagi dinilai menggunakan dalil dan bukti-bukti yang kuat , melainkan menggunakan standar kepuasan nafsunya sendiri. Yakni, bila jawaban mendatangkan keuntungan bagi nafsunya,  itulah jawaban yang benar. Namun, bila jawaban merugikan kepentingan nafsunya , ia harus diabaikan, bahkan kalau perlu disalahkan.
"Bertanya itu menghidari kesesatan, namun banyak bertanya merupakan perilaku setan," atau "bertanya itu baik, namun banyak bertanya itu penyakit."

Saturday, February 1, 2014

Jendela Rumah Sakit

Jendela rumah sakit
Dua orang pria keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat disebuah kamar rumah sakit. Seorang diantaranya menderita sakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam setiap sore untuk mengosongkan cairan dalam perutnya. Kebetulan tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.



Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus diatas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi salama liburan.

Setiap sore ketika pria yang tempat tidurnya dekat dengan jendela diperbloehkan duduk didekat jendela, ia menceritakan tentang apa yang ia lihat diluar jendela kepada teman sekamarnya itu. Selama satu jam itulah pria kedua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada diluar sana.

“Diluar jendela tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan tangan ditengah taman yang dipenuhi beraneka macam bunga warna-warni pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Sebuah senja yang indah.”
Pria pertama itu menceritakan keadaan diluar jendela dengan detil. Sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang dalam menjalani kesehariannya dirumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk didekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria kedua tidak dapat mendengarsuara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria pertama yang menggambarkan semau itu denga kata-kata yang indah.
Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan satu minggupun berlalu.

Suatu pagi perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring didekat jendela itu telah mninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenaazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta kepada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur didekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksa dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya kejendela disamping tempat tidurnya. Namun, seketika Ia terkejut dengan apa yang dilihatnya, Apa? Ternyata jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!

Ia berseru memanggil kepada perawat dan menanyakan apa yang membuat kawan sekamarnya yang sudah meninggal tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah dibalik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adaalh sorang yang buta dan bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun. “Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup”, kata perawat itu…

Renungan;

Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Sebagaimana dalam cerita Jendela Rumah Sakit. Setiap kata adalah layaknya pemicu yang mampu menelisik hati terdalam manusia, dan membuat kita tergerak untuk melakukan sesuatu. Kata-kata selalu bisa memacu dan memicu untuk menggerakkan setiap anggota tubuh kita dalam berpikir dan bertindak.

Kita percaya dalam setiap kata, tersimpan kekuatan yang sangat kuat. Kekuatan kata-kata akan selalu hadir pada kita yang percaya. Kita percaya kata-kata yang santun, sopan, penuh motivasi, bernilai dukungan akan memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia.



Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan sebanding dengan separuh kemuraman, namun menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.

Kata bijak hari ini!
Jika kamu membuat seseorang bahagia hari ini, kamu juga membuat dia bahagia dua puluh tahun lagi, saat ia mengenang peristiwa itu. (Sydney Smith)

Friday, January 31, 2014

Si kaya dan Si bahagia

orang sukses
Suatu hari, seorang pedagang kaya datang berlibur ke sebuah pulau yang masih asri. Saat merasa bosan, dia berjalan-jalan keluar dari villa tempat dia menginap dan menyusuri tepian pantai. Terlihat Di sebuah dinding karang seseorang sedang memancing, dia menghampiri sambil menyapa,




"Sedang memancing ya pak?", sambil menoleh si nelayan menjawab,

"Benar tuan. Mancing satu-dua ikan untuk makan malam keluarga kami".

"Kenapa cuma satu-dua ikan pak? Kan banyak ikan di laut ini, kalau bapak mau sedikit lebih lama duduk disini, tiga-empat ekor ikan pasti dapat kan?"

Kata si pedagang yang menilai si nelayan sebagai orang malas. "Apa gunanya buat saya ?" tanya si nelayan keheranan.

"Satu-dua ekor disantap keluarga bapak, sisanya kan bisa dijual. Hasil penjualan ikan bisa ditabung untuk membeli alat pancing lagi sehingga hasil pancingan bapak bisa lebih banyak lagi" katanya menggurui.

"Apa gunanya bagi saya?" tanya si nelayan semakin keheranan.

"Begini. Dengan uang tabungan yang lebih banyak, bapak bisa membeli jala. Bila hasil tangkapan ikan semakin banyak, uang yang dihasilkan juga lebih banyak, bapak bisa saja membeli sebuah perahu. Dari satu perahu bisa bertambah menjadi armada penangkapan ikan. Bapak bisa memiliki perusahaan sendiri. Suatu hari bapak akan menjadi seorang nelayan yang kaya raya".

Nelayan yang sederhana itu memandang si turis dengan penuh tanda tanya dan kebingungan. Dia berpikir, laut dan tanah telah menyediakan banyak makanan bagi dia dan keluarganya, mengapa harus dihabiskan untuk mendapatkan uang? Mengapa dia ingin merampas kekayaan alam sebanyak-banyaknya untuk dijual kembali. Sungguh tidak masuk diakal ide yang ditawarkan kepadanya.

Sebaliknya, merasa hebat dengan ide bisnisnya si pedagang kembali meyakinkan, "Kalau bapak mengikuti saran saya, bapak akan menjadi kaya dan bisa memiliki apa pun yang bapak mau".

"Apa yang bisa saya lakukan bila saya memiliki banyak uang?" tanya si nelayan.

"Bapak bisa melakukan hal yg sama seperti saya lakukan, setiap tahun bisa berlibur, mengunjungi pulau seperti ini, duduk di dinding pantai sambil memancing".

"Lho, bukan hal itu yang setiap hari saya lakukan tuan, kenapa harus menunggu berlibur baru memancing?", kata si nelayan menggeleng-gelengkan kepalanya semakin heran.

Mendengar jawaban si nelayan, si pedagang seperti tersentak kesadarannya bahwa untuk menikmati memancing ternyata tidak harus menunggu kaya raya.

Sahabat...
Ada Pepatah mengatakan, "jangan mengukur baju dengan badan orang lain" Maksudnya..Si pedagang mungkin benar melalui analisa bisnisnya, dia merasa apa yang dilakukan oleh si nelayan terlalu sederhana, monoton dan tidak bermanfaat. Mengeruk kekayaan alam demi mendapatkan uang dan kekayaan sebanyak-banyaknya adalah wajar baginya.

Sedangkan bagi si nelayan, dengan pikiran yang sederhana, mampu menerima apapun yang diberikan oleh alam dengan puas dan ikhlas. Sehingga hidup dijalani setiap hari dengan rasa syukur dan berbahagia.

Memang ukuran "bahagia", masing-masing orang pastilah tidak sama. Semua kembali kepada keikhlasan dan cara kita mensyukuri, apapun yang kita miliki saat ini..
nikmatilah hidup ini dengan rasa syukur dan keimanan yang membaja, karena hidup adalah perubahan menuju kematian.

Truk Sampah


Sudah Tahu Tentang “Hukum Truk Sampah”?

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara.

Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami.



Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.

Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai berteriak ke arah kami.

Si Supir taxi hanya tersenyum dan melambaikan tangan pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat.
Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya ? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!".

Tapi si Supir hanya tertawa seraya berkata : “Buat apa kita ribut2 , Bersabar pasti lebih baik krn itu berarti kita sudah mengurangi musuh, saya kan harus memprioritaskan Bapak yg akan menuju ke Bandara “

Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".

Ia menjelaskan bahwa banyak orang yg ibarat seperti truk sampah.

Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan maupun kegagalan.

Seiring dengan semakin penuhnya kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, dan seringkali mereka membuangnya kepada anda.

Jangan ambil hati, lebih baik tersenyum saja, lambaikan tangan, Utamakan dan Fokuslah pada Prioritas dalam hidup kita , ma’afkan dan berkati mereka, lalu lanjutkan hidup kita .

Jangan kita ambil “sampah” mereka untuk lalu kembali kita akan membuangnya kepada orang lain yang kita temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan.

Thursday, January 30, 2014

Kekuatan Api cinta

Alkisah suatu ketika, Kapak, Gergaji, Palu, dan Nyala Api sedang mengadakan perjalanan bersama-sama. Di suatu tempat, perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalanan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan yang mereka miliki masing-masing.

"itu bisa aku singkirkan," kata Kapak. Pukulan-pukulannya keras sekali menghantam baja yang kuat dan keras juga itu. Tapi kaget dan kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok.

"Apa ku bilang," kata Palu, "Kan aku sudah omong, kalian tak bisa. Sini, sini aku tunjukkan caranya." Tapi baru sekali memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah.

"Boleh aku coba?" tanya Nyala Api. Dan ia pun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk, dan mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itu meleleh cair.

Renungan:

Ada banyak hati cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga tinggi. Tapu jarang ada hati yang tahan melawan nyala api cinta kasih yang hangat.

Betapa arif bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah, tak aa yang tahan menampik nyala cinta kasih.


Kata bijak hari ini!
Sifat cinta sama seperti sifat air dalam tanah. Apabila kamu tidak cukup menggali, yang kamu peroleh adalah air yang keruh. Apabila kamu cukup menggali, yang kamu peroleh adalah air yang bersih dan jernih. (Hazart Inayat Khan)

Berhati-hatilah dengan pujian

Pujian mungkin bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Namun pujian adalah rangkaian kata-kata yang harus kamu waspadai. Ketika kamu menerima pujian, dalam hati kamu tersanjung, lalu mengangguk-angguk membenarkannya. Sesaat kesadaran mu lenyap terbuai oleh persaan yang luar biasa nikmat. Ini keruntuhan pertama. Berhati-hatilah dengan pujian. Perlakukan ia seperti kamu melihat ular berkulit indah namun menyemburkan racun. Keruntuhan selanjutnya terjadi, bila kamu mulai berkarya karena mengharap pujian.

Pujian itu bagai air laut. Semakin banyak diminum, semakin hauslah kamu. Ia membunuh mu perlahan-lahan. Bukan karena terlalu banyak garam yang kamu reguk. Namun, karena kerakusan mu yang tak terpuaskan. Bekerjalah dengan tulus, karena kamu memiliki tujuan mulia untuk ditunaikan. Siapkan keranjang sampah besar untuk menyingkirkan semua pujian yang datang. Kamu sama sekali tak memerlukan pujian. Kamu memeliki jalan mu sendiri.


Kata bijak hari ini!
Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja; siapa tahu; pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekedarnya saja; siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan menjadi orang yang kau cintai. (Imam Ali R.A.)

Wednesday, January 29, 2014

Cara alam menghibur kita

Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah anda?

Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi di perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klaksin agar kita mempercepat langkah. Sebalkah anda? Mengapa keadaan seringkali tak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan "ketidakmujuran"?

sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri sendiri, dan bergurau secara nyata . Kejengkelan itu muncul dari karena kita tidak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri. Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski serasa kecut, tak apalah.



Kata Bijak Hari Ini.
Kebencian atau dendam tidak menyakiti orang yang tidak kamu sukai. Tetapi setiap hari dan setiap malam dalam kehidupan mu, perasaan itu menggerogoti dirimu. (Norman Vincent Peale)

Friday, January 24, 2014

Janganlah Memaksa

Seorang kakek sedang berjalan-jalan sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran pedesaan. Mereka menemukan kura-kura. Anak itu mengambilnya dan mengamat-amatinya. Kura-kura itu segera menarik kakinya dan kepalanya masuk di bawah tempurungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa.

"Cara demikian tidak pernah akan berhasil, nak!" kata kakek,"saya akan mencoba mengajarimu."

Mereka pulang. Sang nenek meletakkan kura-kura di dekat perapian. Beberapa menit kemudian, kura-kura itu mengeluarkan kakinya dan kepalanya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak bergerak mendekati si anak.

"Janganlah mencoba memaksa melakukan segala sesuatu, nak!" nasihat nenek, "Berilah kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya."

janganlah memaksa











Kata Bijak Hari ini.
Lakukanlah semua kebaikan yang dapat anda lakukan, dengan segala kemampuan anda, dengan semua cara yang anda bisa, di segala tempat, setiap saat, kepada semua orang, selama anda bisa. (Samuel Wesley)

Tuesday, January 21, 2014

Sheik Shakhbut

Tahukah anda!

Sheik Shakhbut, bekas pemimpin Abu Dhabi, adalah salah satu dari beberapa pemimpin Arab yang mendapat rejeki nomplok saat ditemukannya sumber minyak di jazirah Arab. Namun penduduk Abu Dhabi selalu merasa heran, karena walaupun minyak telah disedot sedemikian banyaknya, uang yang dihasilkan dari penjualan minyak bumi itu tidak kelihatan "jejaknya". Maka terjadilah perebutan kekuasaan, dan Sheik Shakhbut dapat digulingkan dari kekuasaanya. Selanjutnya, sebuah komisi dibentuk untuk mencari kemana perginya uang hasil minyak Abu Dhabi. Dari istana kerajaan terbongkarlah sebagian misteri kemana 'perginya' uang-uang itu.


Selama pemerintahannya Sheik Shakhbut telah menyembunyikan uang-uang hasil penjualan minyak itu di seluruh bagian istananya, mulai dari bawah kasur, lemari, karpet dan tempat-tempat lain. Sulit untuk dihitung berapa banyak yang disembunyikan Sheik Shakhbut, namun sebagai gambaran saja, terdapat kira-kira uang kertas senilai 2 juta dollar yang telah rusak dimakan tikus.

nts

Hal Kecil

Hal-hal kecil? Adakah hal-hal kecil itu? Sekuntum bunga Edelweis yang tumbuh di lereng gunung mungkin hal kecil yang remeh bagi penduduk sekitar. Namun tidak bagi pendaki yang memetik dan memajangnya di meja sebagai cendera kebesaran petualangannya yang gagah berani. Dan hal-hal besar? Adakah hal-hal besar itu? Persoalan patah hati bagi seorang gadis mungkin hal terberat yang membuatnya hilang kesadaran. Namun tidak bagi pasangan yang telah menempuh perjalanan hidup yang panjang berliku. Seberapa besarkah hal kecil? Dan seberapa kecilkah hal besar? Dimanakah letak alat ukur nilai besar dan kecil?

Semua itu berada dalam alam pikiran kamu. Besar, kecil, penting, atau sepelenya suatu hal sebanding dengan seberapa besar dan kecilnya "ke-aku-an" mu memandang. Apa yang ada di hadapan ini melintas apa adanya. Bila kamu melihatnya secara apa adanya, maka tak perlu ada kecemasan, ketakutan atau bahkan keinginan untuk sebuah kehormatan.

Kata Bijak Hari ini.
Perhatikan perbedaan antara apa yang terjadi bila seseorang berkata, "Saya telah gagal tiga kali". dan apa yang terjadi bila ia berkata, "Saya orang yang gagal". (S.I Hayakawa)

Saturday, January 18, 2014

Buku Kosong

buku
Ternyata Buku Polos Itu Bukan Buku Kosong, Tapi…

Lembaran kertas putih merasa tak nyaman ketika baru saja keluar dari pabrik. Ia merasa bingung dengan kenyataan dirinya. Tidak ada garis, tulisan, atau warna apa pun kecuali putih. Tapi, wujudnya berbentuk buku seperti yang lain.

“Kok aku beda?” tanya si buku polos ke lembaran buku tulis yang lain. “Beda?” sergah salah satu buku tulis bergaris. “Iya. Coba perhatikan, kamu tercetak dengan garis-garis teratur. Ada yang kotak-kotak. Yang lainnya lagi bahkan ada yang tertulis dengan huruf berwarna disertai kartun lucu,” ucap buku polos bersemangat. “Sementara aku? Boro-boro kartun lucu, satu garis pun tak ada yang hinggap!” tambah si buku polos menggugat.

“Jadi, kamu tak terima?” tanya buku bergaris teratur, lembut. “Tentu saja! Ini tidak adil!” sergah si buku polos begitu spontan.

Semua terdiam. Semua jenis buku tulis mulai ambil jarak dengan buku polos. Mereka khawatir kalau ketidakpuasan bukan sekadar gugatan, tapi berubah jadi tindakan. Hingga...

Seorang anak manusia mengambil buku polos dengan tangan kecilnya. Lembaran buku tak bergaris dan berwarna itu pun dipandangi sang anak begitu tajam. Entah apa yang dilakukan, beberapa menit kemudian, buku polos itu tak lagi putih sepi. Ia sudah berubah menjadi halaman penuh warna. Ada goresan merah, hijau, biru, kuning, dan berbagai perpaduan warna lain.

Ketika buku itu ditinggalkan sang anak, beberapa buku lain datang menghampiri. Semua terperanjat. Karena lembaran yang semula polos, kini berubah menjadi bentuk lukisan penuh warna. “Aih indahnya!” gumam semua buku tulis begitu kagum.

Saat itulah, sang buku polos sadar. Selama ini, ia salah. Kepolosannya tanpa garis bukan bentuk penghinaan terhadap dirinya. Bukan juga ketidakadilan. Tapi, karena ia akan menjadi wadah berbagai goresan warna seni yang akan membentuk karya indah. “Ah, aku ternyata buku gambar!” ucap si buku polos akhirnya.
*
Sahabat, Hidup ini penuh warna. Hampir tak ada yang sama pada ciptaan Allah. Walaupun, masih sama-sama manusia. Ada yang kaya, cukup, dan kurang. Ada yang cantik, tampan; ada pula yang biasa saja. Ada yang berhasil dan sukses, tidak sedikit yang merasa gagal.

Tidak jarang, seorang anak manusia mengambil pandangan dari sudut yang sempit. Bahwa, kegagalan adalah sebuah ketidakberdayaan. Bahwa, belum tampaknya peluang-peluang berkarya adalah ketidakadilan. Hingga, jauhnya jodoh buat para lajang merupakan sebuah hukuman.

Cermati dan pelajari. Karena boleh jadi, di balik kegagalan ada rahasia kesuksesan. Di balik sempitnya peluang, ada ujian kemampuan. Di balik lajang yang berkepanjangan, ada pendidikan kemandirian. Dan di balik kertas polos, ada peluang warna-warni keindahan goresan kehidupan.

-Lina Elika-

Bom Trauma

bom trauma
Hey, apa kau merasakannya?
Perasaan bingung yang mengganggu
Rasanya ingin ku teriakan
Diatas bukit sepi yang jauh

.Tak ingin masa lalu terulang lagi
Cukup menyakitkan hati
Seperti ledakan bom di sini
Cukup membuat trauma juga, sih...

.Ingin sejenak jauh darimu
Memperbaiki masa lalu
Tapi, apa kau tau?
Jika sendiri adalah sulit bagiku...
.Aku ingat, ALLAH Maha Melihat...
Melalui tulisan ini
DIA cukup menebak
Dan aku merasa geli

.Cukup menghibur diri, sih...
Dengan kumpulan kata ini
Namu sayang sekali,
tulisan ini cukup membuatku sedih, hihihi...

Tuesday, January 7, 2014

note

Bismillah...
Note:
Candamu membuatku terbahak seperti hanabi yang meledak
tak sepenuhnya ku mengenalmu namun ketulusanmu bukti pengorbananmu.
walau hanya diam disini
berusaha dekat dengan waktu
yang menjauh diri tuk saling bertemu
namun perasaan kitalah bukti pertemuan itu.

walau aku yang sering memendam
kau yang selalu mengungkapkan
dan dengan-NYA ku mencurahkan
tunggulah dihari pertemuan.
disaat aku bisa ungkapkan dan buktikan
Berusaha menjaga ikatan...
daijoubu, disini tak berubah
perasaanku akan tetap sama
kau, bahkan menambahkannya...
Tak karuan menunggu waktu
bersabar saat bertemu sirindu
dan mengharap ridho-NYA tuk bertemu

by

aneh ya~

aneh ya~
manusia lahir tanpa harta !
tapi manusia hidup butuh harta, sampe menyarinya pun menggunakan harta terlebih dahulu !
sedangkan saat manusia mati hartanya pun ditinggalkan semua !
namun amal lah yang diperhitungkan !
adakah orang yang selalu menerima mu untuk pulang, seperti orang tua mu.
adakah orang yang selalu menyayangimu meski kamu benar-benar salah, seperti orang tua mu.
adakah orang yang selalu ikhlas memberimu makan meski kamu kasar padanya, seperti orang tuamu.
aku ingat, lama-lama aku akan mati !

mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan tapi tidak pernah memikirkannya.