Thursday, January 30, 2014

Kekuatan Api cinta

Alkisah suatu ketika, Kapak, Gergaji, Palu, dan Nyala Api sedang mengadakan perjalanan bersama-sama. Di suatu tempat, perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalanan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan yang mereka miliki masing-masing.

"itu bisa aku singkirkan," kata Kapak. Pukulan-pukulannya keras sekali menghantam baja yang kuat dan keras juga itu. Tapi kaget dan kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok.

"Apa ku bilang," kata Palu, "Kan aku sudah omong, kalian tak bisa. Sini, sini aku tunjukkan caranya." Tapi baru sekali memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah.

"Boleh aku coba?" tanya Nyala Api. Dan ia pun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk, dan mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itu meleleh cair.

Renungan:

Ada banyak hati cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga tinggi. Tapu jarang ada hati yang tahan melawan nyala api cinta kasih yang hangat.

Betapa arif bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah, tak aa yang tahan menampik nyala cinta kasih.


Kata bijak hari ini!
Sifat cinta sama seperti sifat air dalam tanah. Apabila kamu tidak cukup menggali, yang kamu peroleh adalah air yang keruh. Apabila kamu cukup menggali, yang kamu peroleh adalah air yang bersih dan jernih. (Hazart Inayat Khan)

0 comments:

Post a Comment