Thursday, February 19, 2015

Sadar

Sesuatu hal yang semestinya di sadari.
Ketika beranjak ke usia 20 tahun, mestinya ku sadari aku tak perlu memikirkan tipe wanita yang aku suka. berapa gaji yang aku terima. teman yang baik atau teman yang buruk. lingkungan nyaman atau tidak nyaman. harusnya ku sadarai hidup ini dinamis.. maksudku.. hidup ini sering berubah.. aku hanya perlu memastikan apa aku perlu yang baru untuk gantiin yang lama, apa aku perlu cari yang lebih untuk mengganti yang kurang, apa aku perlu ganti yang buruk untuk jadi baik, padahal aku tahu kebanyakan dari mereka sering menemaniku. sudah menjadi kebiasaan. sudah menjadi teman sehari-hari. harusnya ku sadari setiap aku mencari yang lebih bagus dan lebih baik lagi.. tidak akan kutemui ujung.. tidak akan kutemui.




Tuesday, February 10, 2015

Ikan Paus Biru

Menurut para ilmuwan, hewan yang paling memiliki suara paling keras adalah ikan paus biru (Balaenoptera Musculus), yang juga menyandang gelar sebagai hewan terbesar di bumi. Suara ikan paus biru lebih keras daripada suara motor Harley Davidson. Bahkan lebih keras daripada suara konser rock yang paling keras, dan juga lebih keras dari ledakan bom.

Seberapa keraskah suara ikan paus biru tersebut? Suara ikan tersebut adalah 188desibel..! Angka ini sama dengan 1juta kali suara mesin jet (yang mencapai tingkat kekerasan suara 120-130 desibel). Perlu diingat bahwa tingkat kekerasan suara bertambah secara logaritmis. Ini berarti setiap kenaikan 10desibel berarti peningkatan intensitas suara hingga 10kali.

Ini adalah salah satu alasan untuk bersyukur bahwa ikan paus biru tersebut tinggal di dalam laut.


Monday, February 9, 2015

5 Menit saja.

Lima menit saja.

Seorang ibu duduk di samping pria di bangku dekat Taman-main di West Coast Park pada suatu minggu pagi yang indah cerah. "Tuh.., itu putraku yang disitu," katanya, sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil dalam T-shirt merah yang sedang meluncur turun dipelorotan. Mata ibu itu berbinar, bangga."Wah, bagus sekali bocah itu," kata bapak disebelahnya."lihat anak yang sedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku," sambungnya, memperkenalkan.

Lalu, sambil melihat arloji, ia memanggil putranya. "Ayo Jack, gimana kalau kita sekarang pulang?" Jack, bocah kecil itu, setengah memelas, erkata, "Kalau lima menit lagi, boleh ya, Yahh? Sebentar lagi Ayah, bolehkan? Cuma tambah lima menit kok, yaa...?

Pria itu mengangguk dan Jack meneruskan main ayunan untuk memuaskan hatinya. Menit menit berlalu, sang ayah berdiri, memanggil anaknya lagi. "ayo, ayo, sudah waktunya berangkat?" Lagi lagi jack memohon, "ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya? Boleh ya, Yah?" pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Pria itu bersenyum dan berkata, "OK-lah, iyalah..." "Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar," ibu yang si sampingnya, dan melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu.

Pria itu membalas senyum, lalu berkata, "putraku yang lebih tua, John, tahun lalu terbunuh selagi bersepeda di dekat sini, oleh supir yang mabuk. Tahu tidak, aku tak pernah memberika cukup waktu untuk bersama John. Sekarang apapun ingin kuberikan demi Jack, asal saja saya bisa bersamanya biar pun hanya untuk 5 menit lagi. Saya bernazar tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi terhadap Jack, Ia pikir, ia dapat lima menit extra tambahan untuk berayun, untuk terus bermain. Padahal, sebenarnya, sayalah yang memperoleh tambahan 5 menit memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia, menikmati tawa renyah bahagianya..."

Hidup ini bukanlah suatu lomba. Hidup ialah masalah membuat prioritas. Prioritas apa yang anda miliki saat ini? Berikanlah pada seseorang yang kau kasihi, lima menit saja dari waktumu, dan engkau pastilah tidak akan menyesali selamanya.




Terus Berkarya.

Jangan berhenti. Bukan karena berhenti akan menghambat laju kemajuan anda. Namun sesungguhnya alam mengajarkan bahwa anda tak akan pernah bisa berhenti. Meski anda berdiam diri disitu, bumi tetap mengajak anda mengelilingi matahari. Maka, bergeraklah, bekerjalah, berkaryalah. Bekerja bukan sekedar untuk meraih sesuatu. Bekerja memberi kebahagiaan diri. Itulah yang diharapkan oleh alam dari anda.

Air yang tak bergerak lebih cepat busuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat. Hanya perkakas yang tak diguanakanlah yang disimpan dalam laci berdebu. Alam telah mengajarkan ini; Jangan berhenti berkarya, atau anda segera menjadi tua dan tak berguna.